Teruntuk Kalian Sahabatku,
setelah sekian lama
kau mengenalku, kini izinkanlah
kujelaskan sedikit hal tentang diriku
yang mungkin terlewat olehmu
sahabatku
aku tak terbentuk dari segala macam
kemudahan dan tanpa rintangan
namun aku telah dibentuk
dari berbagai kesukaran
aku bukanlah yang selalu
meniti jalan lurus tanpa jurang
namun aku juga pernah melewati
halang berliku yang penuh dengan duri
aku tak terlahir dari segala bentuk
kesenangan dan kemewahan harta
namun aku terlahir dari ketiadaan
lalu berusaha terus maju
kadang aku juga mampu tersenyum
diatas deritaku lalu bangkit
dari keterpurukan meski dengan
susah payah karena sangat sulit
untukmu yang telah cukup lama
mengenalku, kuucapkan banyak
terima kasih untuk setiap do’a
serta dukunganmu
yakinlah, sahabatku
aku akan selalu berusaha
mengukir senyum bahagia
meski aku sedang tenggelam
dalam untaian air mata
© Copyright Poem by @khomeinimuj – Puisi ini memang seperti cermin kehidupan yang memantulkan kenyataan pahit, tapi tetap berkilau dengan semangat yang tak pernah pudar. Si penulis sepertinya tidak pernah diberi jalan mulus yang dihiasi bunga-bunga indah, melainkan lebih sering berjalan di jalan berbatu dengan duri-duri yang siap menusuk. Namun, meski jalannya berliku dan kadang terasa seperti berjalan di atas pasir panas, dia tetap bangkit dengan senyum lebar, penuh tekad untuk melangkah lebih jauh. Tak ada yang lebih manis dari rasa terima kasih kepada sahabat yang telah ada di sisi, yang selalu mendukung dan memberi doa, meski kadang tidak bisa membantu memanggul bebannya. Pesan dalam puisi ini adalah, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun, selalu ada alasan untuk tersenyum dan terus berjuang. Karena hidup memang lebih indah jika kita bisa menjalaninya dengan penuh semangat dan dukungan teman-teman tercinta.