Meski Sudah Hebat, Kamu Butuh Pelatih Dalam Hidup

Kenapa Kita Membutuhkan Pelatih dalam Hidup, Meski Kita Merasa Sudah Hebat?

Kamu pasti pernah mendengar tentang Mike Tyson, kan? Ia adalah salah satu petinju paling terkenal di dunia (setidak nya di timeline saya 😀), dia sangat dikenal dengan kekuatannya yang luar biasa dan juga gaya bertarungnya yang menakutkan. Namun, meskipun dia sehebat itu, Tyson tidak mencapai kejayaannya sendirian. Di balik kesuksesannya, juga ada sosok penting yang selalu mendampinginya: pelatihnya, Cus D’Amato. D’Amato adalah mentor yang membimbing Tyson sejak muda, dia memberinya disiplin dan visi hingga akhirnya Tyson berhasil meraih gelar juara dunia.

Lalu kemudian kamu mungkin bertanya-tanya: kalau memang Tyson sekuat itu, kenapa dia butuh pelatih? Bukankah sudah jelas Tyson lebih kuat dibanding pelatihnya?

Alasannya sederhana, Blind Spot!

“Blind spots can only be seen through the eyes of others. Open up, listen, and grow beyond your limits.”Unknown

Apa Itu Blind Spot,? Kenapa Kamu Tidak Bisa Lihat?

Coba kamu bayangkan saat kamu sedang mengemudi di jalan raya. Ada satu sudut pandang yang tak bisa kamu lihat dari cermin belakang atau samping. Itulah blind spot*—area yang hanya bisa kamu lihat kalau ada orang lain yang memberitahu*. Dalam hidup, blind spot ini bisa juga berupa kebiasaan, kesalahan, atau kecenderungan tertentu yang kita lakukan, namun biasanya tak kita sadari. Menurut Psychology Today, setiap orang memiliki blind spots, dan setiap orang perlu orang lain untuk membantunya melihat itu.

Kita semua punya “blind spot” dalam diri kita—sudut-sudut yang tidak bisa kita lihat dengan mata sendiri. Itulah mengapa kita butuh orang lain sebagai “mata kedua” kita yang bisa menunjukkan hal-hal yang terlewat itu.

Itulah Kenapa Kamu Butuh Orang Lain dalam Hidup

Uniknya blind spot ini, kalau dibiarkan, bisa membuat kita berputar-putar di tempat yang sama atau malah membuat kita tidak sadar terutam saat kita berada di jalur yang salah. Di sinilah peran orang lain dalam hidupmu, seperti sahabat, mentor, atau keluarga, menjadi sangat penting. Mereka dapat membantu kamu:

Sebagai Pemberi Nasihat yang Bijak – Ada saat-saat di mana kita mungkin merasa galau, bimbang atau bingung. Dalam situasi ini, nasihat dari seseorang bisa menjadi sebuah pencerahan, setidaknya bikin hati tenang. Pernah merasa begitu kan? Medium memiliki banyak kisah tentang bagaimana seorang mentor berhasil mengubah perspektif hidup seseorang dengan nasihat yang tepat.

Menguatkan Kamu Saat Ragu – Seperti pelatih yang biasa teriak-teriak di pinggir ring, kadang kita juga perlu dorongan dan pengingat suoaya tidak cepat menyerah di tengah jalan. Support seperti ini seringkali memberi tenaga tambahan yang tidak terduga.

Memberi Teguran yang Sehat – Penting nih, tidak semua orang bisa menerima teguran, namun teguran adalah bagian yang juga penting dari pertumbuhan kita. Ini bisa mengajarkan kita untuk lebih rendah hati, membuka diri, dan belajar dari kesalahan. Situs Verywell Mind membahas bahwa kritik yang sehat, baik dari teman atau mentor, seringkali berpotensi membangun pola pikir positif yang bisa kamu kembangkan.

Cara Menerima Nasihat dan Teguran dengan Lapang Dada

Sepertinya sudah bukan rahasia lagi kalau kita mendengar kritik atau nasihat bisa terasa sangat menantang. Cara kita menanggapinya lah yang bisa membuat perbedaan besar. Berikut beberapa tips dari pengalaman yang bisa membantu kamu bagaimana caranya agar bisa menerima masukan dari orang lain dengan lebih bijak:

Coba Tahan Sejenak Emosimu

Kadang mendengar kritik sedikit saja bisa memancing emosi loh, tapi sebelum bereaksi, cobalah tarik napas dalam-dalam. Pikirkan niat baik orang yang menegurmu dan ambil sisi positifnya.

Catat Masukan Penting

Jangan pukul rata semua masukan itu tidak penting, Masukan dari orang lain juga kadang bisa jadi solusi buat masalah yang selama ini tidak pernah kita sadari. Coba deh, perhatikan poin penting dari nasihat yang kamu rasa bermanfaat, terus pakai masukan itu sebagai acuan saat diperlukan, you’ll be surprised!
Untuk memulai, coba deh kamu jadi pendengar yang baik dulu. Baca Disini untuk artikel 👉 Pendengar Yang Baik.

Ingat! Ditegur Bukan Berarti Diserang

Jaus sekali perbedaan antara kritik yang membangun dan serangan pribadi. Belajarlah membedakan keduanya dan fokus sama masukan yang benar-benar bisa membantu kamu berkembang.

Itulah Kenapa Kamu Perlu “Pelatih” ?

Kamu mungkin tidak selalu dalam kondisi sadar, tapi sesekali kita semua butuh “pelatih”—seseorang yang berfungsi sebagai cermin kita, yang melihat kesalahan atau potensi tersembunyi dari kita yang terlewatkan. Orang lain juga bisa menjadi “mata” kita di area blind spot ini, membantu kita tumbuh jadi versi yang lebih baik.

Jadi, mulailah mencari mentor atau teman yang bisa menjadi pendamping dalam hidupmu. Kalau sudahketemu, izinkan mereka untuk menasihati, mengingatkan, bahkan menegurmu ketika kamu mulai melenceng. Percayalah, pada akhirnya, membuka diri pada orang lain dan rendah hati untuk mendengar adalah sebuah langkah yang penting untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Saya ingatkan lagi, kalau Mike Tyson bisa jadi legenda bersama pelatihnya, kamu juga bisa mencapai potensi terbaikmu jika bersedia belajar dan menerima masukan dari orang-orang di sekitarmu.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *